SISTEM MONITORING PERGERAKAN KAPAL NELAYAN TRADISIONAL MENGGUNAKAN INTERNET OF THINGS
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Melakukan perancangan Sistem Monitoring Pergerakan Kapal Nelayan Tradisional Menggunakan IoT. (2) Menganalisis hasil monitoring pergerakan kapal nelayan tradisional mengguankan IoT. Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah perairan teluk mandar kabupaten Polewali Mandar, Metode Experimental Fishing dengan memasang alat IoT pada kapal nelayan digunakan untuk melihat langsung jalur penangkapan ikan. Pengumpulan data dilakukan pada dua tempat yakni pada Kampung Nelayan Desa Tonyaman dan Kampung Nelayan Kelurahan Takkatidung hal ini dimaksudkan untuk melihat fungsionalitas perangkat IoT, data koordinat, suhu, dan kecepatan angin yang berbeda. Pengujian dan kalibrasi dilakukan dengan membandingkan perangkat IoT dengan alat standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinat pergerakan 2 kapal nelayan yang dimonitoring telah berhasil terdeteksi menggunakan perangkat IoT pada setiap 2 detik, begitupun informasi suhu dan kecepatan angin kemudian disajikan pada web sistem monitoring. Jalur yang dilalui oleh nelayan tradisional umumnya pada wilayah yang dekat dari sisi pulau untuk menangkap spesies tertentu, dengan kondisi suhu dengan nilai rata 29-33⁰ siang hari dan kecepatan angin rata-rata 24 m/s. Nelayan dengan ukuran kapal 5 GT tetap berada pada jalur 1 dengan jarak 2 Mil atau 3 Km dari garis pantai sehingga perangkat masih terhubung oleh sinyal wifi antena BTS dengan baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi instansi terkait sebagai alternatif alat pantau berbiaya rendah dari VMS (vessel monitoring sistem) pada umumnya, perangkat IoT dapat dipadukan dengan sensor windvane untuk membaca arah angin dan sensor ultrasonik untuk deteksi keberadaan ikan
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
[2] M. Kurnia, Sudirman, and A. F. P. Nelwan, “Pemanfaatan Teknologi Hidroakustik Untuk Pengembangan Usaha Perikanan Bagan Perahu,” J. IPTEKS PSP, vol. 4, no. 7, pp. 18–31, 2017.
[3] A. Mamula, A. Thomas-Smyth, and C. Speir, “Matching Vessel Monitoring System Data To Trawl Logbook And Fish Ticket Data For The Pacific Groundfish Fishery.” NOAA Technical Memorandum NMFS, 2020.
[4] karim Aboul-Dahab, “The Role of Vessel Monitoring Systems (Vms) in Mitigating Illegal, Unreported and Unregulated (Iuu) Fishing,” SSRN Electron. J., no. June, pp. 1–15, 2022, doi: 10.2139/ssrn.4081953.
[5] A. A. Kurekin et al., “Operational monitoring of illegal fishing in Ghana through exploitation of satellite earth observation and AIS data,” Remote Sens., vol. 11, no. 3, 2019, doi: 10.3390/rs11030293.
[6] A. Amiruddin, P. N. I. Kalangi, and V. O. J. Modaso, “Analisis kapal perikanan pelaku illegal fishing yang ditangani Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Bitung,” Jurnal Ilmu Dan Teknologi Perikanan Tangkap, vol. 7, no. 2. p. 110, 2022. doi: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41656.
[7] U. Wulandari, D. Simbolon, and R. I. Wahju, “Analisis Daerah Penangkapan Ikan Potensial Di Pulau Enggano, Bengkulu Utara,” Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, vol. 23, no. 4. p. 253, 2018. doi: 10.15578/jppi.23.4.2017.253-260.
[8] F. Behivoke, M.-P. Etienne, J. Guitton, R. M. Randriatsara, E. Ranaivoson, and M. Leopold, “Estimating fishing effort in small-scale fisheries using GPS tracking data and random forests,” Ecol. Indic., no. 123, pp. 1–7, 2021, doi: https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2020.107321.
[9] N. W. Azakhrah, M. Kurnia, Fahrul, Musir, and M. A. I. H. Hajar, “Perbedaan Hasil Tangkapan berdasarkan Penggunaan Warna Lampu Pengumpul yang Berbeda pada Bagan Perahu di Kabupaten Polewali Mandar , Provinsi Sulawesi Barat Differences in Catches based on The Use of different Colour of Collector Lamp on the Boat Lift-Net,” Torani: JFMarSci, vol. 5, no. 2, pp. 129–139, 2022.
[10] T. Hidayat, “Perancangan Sistem Pemantauan Kapal Nelayan Berbobot 10GT – 30GT Berbantuan Sistem Komunikasi Lora dengan Mikrokontroler Arduino di Kampung KB - Kota Padang Taufal,” J. Tek. ELEKTRO ITP, vol. 7, no. 2, pp. 100–103, 2018.
[11] T. Pitana, D. Priyanta, S. N. W. Susilo, and D. Prasetyawati, “Development of Mini SART-DMOM in Finding Location of Fishing Vessel,” in IOP Conference Series: Earth and Environmental Science PAPER, 2022, vol. 1081. doi: doi:10.1088/1755-1315/1081/1/012044.
[12] A. Ahmad, F. Bouquet, E. Fourneret, and B. Legeard, “Model-Based Testing for Internet of Things Systems,” Advances in Computers, vol. 108. pp. 1–58, 2018. doi: 10.1016/bs.adcom.2017.11.002.
[13] O. B. Kharisma et al., “Development of location tracking system via short message service (SMS) based on GPS unblox neo-6m and sim 800l module,” in The 1st Workshop on Environmental Science, Society, and Technology, 2019, vol. 1363, no. 012002, pp. 1–8. doi: doi:10.1088/1742-6596/1363/1/012002.
[14] W. E. F. W. Khalid and N. I. A. Jais, “A mini review on sensor and biosensor for food freshness detection,” Malaysian Journal of Analytical Sciences, vol. 25, no. 1. pp. 153–164, 2021.
[15] R. A. Enguehard, R. Devillers, and O. Hoeber, “Geovisualization of fishing vessel movement patterns using hybrid fractal/velocity signatures.” GeoViz, Hamburg, pp. 1–3, 2014. [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/228432343%0AGeovisualization
[16] M. Ridwan, M. Kasmi, and A. R. S. Putri, “Penentuan Komoditas Unggulan Perikanan Laut Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Data Statistik Tahun 2016,” J. IPTEKS Pemanfaat. Sumberd. Perikan., vol. 5, no. 10, pp. 98–105, 2019, doi: 10.20956/jipsp.v5i10.6203.
[17] Permen_KKP_Nomor_8, “Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Dan Laut Lepas Serta Penataan Andon Penangk,” Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021, vol. 3. pp. 103–111, 2021.
[18] Susanti and N. Rahardjo, “Evaluasi Cakupan Sinyal BTS Secara Spasial.” 2015.
[19] R. Samsinar, R. Septian, and F. Fadliondi, “Alat Monitoring Suhu Kelembapan dan Kecepatan Angin dengan Akuisisi Database Berbasis Raspberry Pi,” Resist. (elektRonika kEndali Telekomun. tenaga List. kOmputeR), vol. 3, no. 1, p. 29, 2020, doi: 10.24853/resistor.3.1.29-36.
[20] I. Nahib and D. Sutrisno, “Prediksi Pola Sebaran Fishing Ground Nelayan di Perairan Selatan Yogyakarta (Prediction of Fishermen Fishing Ground Distribution Pattern at Southern Yogyakarta Waters),” J. Globe, vol. 12, no. 1, pp. 9–20, 2010.